Jumat, 19 Desember 2008

PROSEDUR INSTALASI WIRELESS LAN

Peralatan

1.Kompas dan peta topografi
2.Penggaris dan busur derajat
3.Pensil, penghapus, alat tulis
4.GPS, altimeter, klinometer
5.Kaca pantul dan teropong
6.Radio komunikasi (HT)
7.Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8.Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9.Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10.Kunci pas,kunci ring,kunci inggris,tang(potong,buaya,jepit),obeng set,tie
rap,isolator gel,TBA,unibell
11.Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12.Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan
operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi
1.Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS
dan kompas pada peta
2.Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3.Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4.Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5.Tentukan posisi ideal tower,elevasi,panjang kabel dan alternatif seandainya ada
kesulitan dalam instalasi
6.Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi,pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1.Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang,spesifikasi kabel minimum adalah
RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2.Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah
pada permukaan kabel
3.Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4.Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5.Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor
tidak mudah bergeser
6.Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan
interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7.Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan
konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel
listrik instalasi rumah)
8.Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9.Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10.Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit
melukai permukaan kabel,yang dipasang dengan menggunakan crimping tools,disertai
karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1.Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat
Wireless In A Box yang dipasang di atas tower,POE bermanfaat mengurangi kerugian
power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai,1 pair untuk injeksi +
(positif) power dan 1 pair untuk injeksi –(negatif) power,digunakan kabel pair
(sepasang)untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3.Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana
cara mencegah terjadinya short,karena kabel dan konektor power penampangnya kecil
dan mudah bergeser atau tertarik,tetesi dengan lilin atau isolator gel agar
setiap titik sambungan terlindung dari short
4.Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1.Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone
terlewati terhadap obstructure terdekat
2.Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght,pasang dudukan kaki untuk
memanjat dan anker cows tail
3.Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4.Pasang antena dengan rapi dan benar,arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS
sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5.Pasang kabel dan rapikan sementara,jangan sampai berat kabel menjadi beban
sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6.Perhatikan dalam memasang kabel di tower/pipa,jangan ada posisi menekuk yang
potensial menjadi akumulasi air hujan,bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan
bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1.Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan
pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2.Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD
utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya
justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3.Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS
lebih baik matikan semua device(COM, LPT dll.)dan peripheral (sound card, mpeg
dll.)yang tidak diperlukan
4.Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak
termasuk instalasi OS,lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5.Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi
lakukan instalasi dibawah OS Win98/ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6.Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech,Planet,Micronet
dlll.),terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7.Kemudian uji coba semua fungsi yang ada(AP,Inter Building,SAI Client,SAA2,SAA
Ad Hoc dll)termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena
helical,pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8.Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet(POE)berjalan sempurna

Pengujian Noise
1.Bila semua telah berjalan normal,install semua utility yang diperlukan dan mulai
lakukan pengujian noise/interferensi,pergunakan setting default
2.Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station
lain disekitarnya,bila ada dan mencapai good(sekitar 40 % – 60 %)atau bahkan
lebih,maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial
menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun,pertimbangkan untuk
berunding dengan operator BTS/station eksisting tersebut
3.Perhatikan berapa tingkat noise,bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas
radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm,baca spesifikasi radio),misalnya – 100
dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi,tinggal apakah
signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4.Perhitungan standar signal strenght adalah 0%–40% poor,40%-60% good,60%-100%
excellent,apabila signal strenght yang diterima adalah 60% akan tetapi
noisenya mencapai 20% maka kondisinya adalah poor connection(60%-20%-40% poor),
maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80%
5.Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER(packet error rate–bisa dilihat dari
persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3%–7%(dilihat dari utility
Planet maupun Wave Rider),good berkisar antara 1%-3% dan excellent dibawah 1%,PER
antara BTS dan station client harus seimbang
6.Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS
kita, pada prinsipnya signal strenght,tingkat noise,PER harus imbang untuk
mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7.Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak
bisa diatasi,misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain,memutar arah
pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1.Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena
terdiri dari sejumlah komponen,berbeda dengan jenis patch panel,panel sector
maupun omni directional
2.Rakit antena sesuai petunjuk(manual)dan gambar konstruksi yang disertakan
3.Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4.Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus,maka pada
saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn
(driven antena),sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya
perubahan gain(db)antena
5.Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah
letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1.Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2.Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS,arah ini kita anggap
titik tengah arah(center beam)
3.Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam,satu per
satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width
antena untuk setiap sisi(kiri atau kanan),misalkan antena 24 db,biasanya
memiliki beam width 12 derajat maka,maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan
center beam adalah 6 derajat
4.Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik
dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik,parameter utama yang
harus diperhatikan adalah signal strenght,noise dan stabilitas
5.Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis
untuk merepresentasikan signal strenght,noise dsb (kecuali statistik dan PER)
maka agar lebih praktis,untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b
yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6.Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter
sesuai sudut antena pada station lawan,hitung berdasarkan perhitungan
kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7.Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila
diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke
vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya
kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik
polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus
dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio
1.Lakukan pengujian signal,mirip dengan pengujian noise,hanya saja pada saat ini
antena dan kabel(termasuk POE)sudah dihubungkan ke perangkat radio
2.Sesuaikan channel dan nama SSID(Network Name)dengan identitas BTS/AP tujuan,
demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP
harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3.Bila menggunakan otentikasi Radius,pastikan setting telah sesuai dan cobalah
terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4.Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan
bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address,sehingga IP Address yang didefinisikan
berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja,sehingga tidak
perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5.Tabel routing didefinisikan pada(PC)router dimana perangkat radio terpasang,
untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari(PC)router,maka pada
device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu
subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio,agar
utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6.Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7.Bila telah stabil dan signal strenght minimum good(setelah diperhitungkan noise)
maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP(dengan software FTP
client)ke FTP server terdekat(idealnya di titik server BTS tujuan),pada kondisi
ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load,maksimum
troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection
dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8.Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection
secara simultan (concurrent),lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan
harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection,maka dapat diaktifkan
sekitar 120 session simultan(concurrent),asumsinya 5x120=600
9.Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil,12
concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps,apa total troughput bisa
mencapai 60 kbps(average)? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat
dijamin berada pada level maksimum
10.Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap,perhatikan apakah RRT
ping meningkat,angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar

MEDIA IMPLEMENTASI JARINGAN

























1. Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahas mengenai bermacam-macam media yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer terutama media kabel.

2.Jenis-jenis Media Implementasi Jaringan
2.1.Kabel Twisted Pair (shielded dan unshielded)
Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu shielded yang memiliki selubung pembungkus dan unshielded yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• merupakan sepasang kabel yang di-twist satu sama lain dengan tujuan untuk
mengurangi interferensi listrik.
• dapat terdiri dari dua, empat, atau lebih pasangan kabel
• ada dua jenis kabel twisted pair yaitu UTP (unshielded twisted pair) dan STP
(shielded twisted pair)
• dapat melewatkan signal sampai 10-100 mbps
• hanya dapat menangani satu channel data (baseband)
• koneksi pada twisted pair biasanya menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45
• STP lebih tahan interferensi daripada UTP dan dapat beroperasi pada kecepatan yang
lebih tinggi sampai 100 mbps, namun lebih sulit ditangani secara fisik

2.2.Kabel Koaksial
Kabel ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
• paling populer digunakan pada Local Area Network (LAN)
• memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband
(multiple channel)
• ada bermacam-macam jenis kabel coax seperti kabel TV, thick, ARCnet, dan thin coax.
• thick coaxial dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan untuk kabel
backbone pada instalasi jaringan ethernet antar gedung. Kabel ini sulit ditangani
secera fisik karena tidak flexibel dan berat, namun dapat menjangkau jarak 500 m
bahkan 2500 m dengan repeater.
• thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58, cheapernet, 10Base2, dan thinnet,
biasanya digunakan untuk jaringan antar workstation. Dapat digunakan untuk
implementasi topologi bus dan ring karena mudah ditangani secara fisik

2.3.Fiber Optic
• Mahal
• Bandwidth lebar
• hampir tidak ada resistansi dan loss
• tidak bisa di-tap di tengah
• tidak terganggu oleh cuaca dan panas
• merupakan salah satu kabel utama di masa depan

2.4.Wireless
• instalasi mudah dilakukan
• setiap workstation berhubungan dengan hub atau cosentrator melalui gelombang radio
atau infra merah

3.Komponen Jaringan Ethernet
Sampai saat ini Ethernet menggunakan media kabel thin coax, thick coax, fiber optic, dan UTP dengan jumlah node maximum 1024.
Pada instalasi jaringan yang luas, biasanya antar gedung:
• biasanya digunakan kabel fiber optic atau thick coax sebagai backbones. Kabel
Backbones ini berfungsi sebagai bus segment linier dengan panjang maximum 500 m,
dan 2500 m jika menggunakan repeater, dimana satu segment dapat dihubungkan dengan
100 node.
• komputer dihubungkan ke backbones dengan manggunakan drop cable, melalui sebuah
transceiver.

Untuk instalasi yang lebih kecil, biasanya dalam satu gedung:
• digunakan kabel thin coax atau UTP.
• jarak maximum satu segment kabel thin coax adalah 185 m - 300 m dan 100 node per
segment
• kabel UTP digunakan dengan topologi star, dan memerlukan sebuah hub atau
consentrator yang diletakkan di tengah-tengah topologi star.

4.INSTALASI KABEL

4.1.Instalasi Kabel Ethernet
Kabel thin-ethernet dibuat dengan kabel coax RG-58. Panjang minimal satu segment
adalah 18 inchi. Pada kedua ujung kabel ini dipasangi konektor BNC. Dibutuhkan
juga konektor T BNC. Kedua ujung segment kabel harus dipasangi BNC Terminator.

4.2.Instalasi Kabel Thin-Ethernet
• satu segmen terdiri dari:
1.kabel koaksial RG-58
2.sepasang konektor BNC
• untuk menghubungkan sebuah node digunakan BNC T
• satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC
• panjang minimum 18 inchi

4.3.Instalasi Kabel Thick-Ethernet
•satu segmen terdiri dari:
1. kabel koaksial RG-8
2. sepasang konektor BNC

• untuk menghubungkan sebuah node digunakan transceiver dan drop cable melalui
konektor DB 15
• satu segmen harus diakhiri dengan terminator


4.4.Instalasi Kabel Star-Ethernet
• satu segmen terdiri dari:
1. kabel UTP
2. sepasang konektor RJ-45 atau RJ-11
• tidak ada persilangan antar kaki-kaki konektor

Kabel UTP yang digunakan adalah 24 AWG. Dibutuhkan juga konektor RJ-45 dan RJ-45 crimp tool untuk memasangkan kabel ke konektornya. Untuk topologi star dibutuhkan juga consentrator yang berfungsi sebagai pusat perkabelan dan meneruskan paket-paket ethernet ke tujuan yang benar.
Pada kabel UTP biasa terdapat 8 kabel yang berwarna-warni. Pada kecepatan transfer yang berbeda maka susunan warna kabel UTP sebaiknya memakai aturan yang standart.
Untuk kabel yang digunakan pada kecepatan transfer data 10Mbps maka susunan kabelnya bebas, asalkan selang-seling antara satu warna dengan warna putih pasangannya. Selain itu agar kabel bisa konek , kedua ujung kabel yang sudah dipasang konektor bila disejajarkan urutan kabelnya harus sama.
Sedangkan untuk kabel yang digunakan pada kecepatan transfer data 100Mbps, susunan kabel digambarkan pada job sheet.

4.5.Menghubungkan PC ke Jaringan Ethernet
Setiap PC dihubungkan ke jaringan ethernet dengan perantaraan Network Interface
Card (NIC) yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau
fiber-optic.

Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device driver untuk setiap sistem operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari pembuat operating sistem maupun dari pembuat NIC itu sendiri.

Rabu, 17 Desember 2008

AVOMETER / MULTIMETER









INDUKSI - AVO METER

pengantar | jenis avo | bagian-bagian avo | mengukur V-DC
mengukur V-AC | mengukur arus AC | mengukur resistensi

Pengantar

Untuk melakukan pekerjaan Elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat diketahui :
1.Besaran Arus listrik dalam satuan Ampere (A)
2.Besaran Tegangan listrik dalam satuan Volt (V)
3.Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (a)

Ampere meter Volt meter Ohm meter
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Ampere meter, sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukur resistansi disebut Ohm meter. Adapun alat ukur yang mempunyai kemampuan ketiga fungsi tersebut diatas biasa disebut AVO meter

Avo meter analog Avo meter digital

AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan merusakkan AVO meter tersebut.

Bagian-bagian AVO meter Analog

AVO meter analog terdiri dari beberapa bagian:

1.Jarum penunjuk skala dan cermin
Jarum dipasang pada kumparan penggerak (moving coil)sehingga dapat bergerak-gerak berdasarkan arus yang masuk kedalam moving coil. Jarum berfungsi untuk menunjukkan besaran arus, tegangan dan Resistensi yang terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan besaran yang
diukur.
2.Cermin pemantul pada papan skala yang digunakan sebagai panduan untuk ketepatan membaca, yaitu pembacaan skala dilakukan dengan cara tegak lurus dimana bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi penyimpangan dalam membaca.
3.Papan Skala
Papan skala dengan batas ukur 5, 15, 50 dan 150 Volt AC (˜) dan DC (=)
Range and Function selector swirch
4.Selector Switch (saklar pemilih) digunakan untuk menentukan batas ukur apakah :1.5, 5, 10, 50, 150, 500 serta digunakan utnuk memilih fungsi pengukuran, apakah ingin mengukur Arus (A) ataukah Tegangan AC(V˜), tegangan DC (V=), ataukah akan memiliki Resistensi
5.Jack kabel penyidik (probe), terdiri dari warna merah untuk polaritas Positif dan hitam untuk polaritas Negatif

Cara mengukur Tegangan DC
1.Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC (V=)
2.Pilihlah batas ukur (1.5, 5, 10, 50, 150, 500). Dimana harus dipilih batas yang sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Misalkan tegangan yang akan diukur 6.5V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 10V.
3.Tidak boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
contoh penunjukan 6.5 volt DC
4.Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan, kabel merah disambungkan kepada bagian positif dan kabel hitan disambungkan pada bagian negative. Cara pemasangan seperti itu disebut hubungan pararel.
5.Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak kekiri
6.Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak terjadi kesalahan baca (parallax)

Mengukur Tegangan AC
Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC (V˜)
1.Pilihlah batas ukur (1, 3, 10, 30, 100 at au 300). Batas ukur yang dipilih harus yang sama atau lebih b esar dari tegangan yang akan diukur, Misalkan tegangan yang aka n diukur 220V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 300V.Tidak boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penu njuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
contoh penunjukan 220 volt DC
2.Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara Pararel. Untuk tegagan AC kabel merah dan hit an dapat bebas disambungkan kepada sumber tegangan positif atau negative, karena tegangan AC tidak mempunyai polaritas.
3.Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak terjadi kesalahan baca (parallax)

Cara Mengukur Arus DC
Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan, dimana rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara serie dengan beban. Beban dapat berupa resistor, lampu atau lainnya. - Atur selector pada posisi Arus DC ( A=)

1.Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak meter. Pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
2.Hubungkan kabel secara seri dengan beban. Beban dapat diserie pada kabel negative atau pada kabel positif (sesuai gambar).
3.Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak kekiri.
4.Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC (A=) sesuai posisi jarum.

Mengukur Resistansi
Gunanya mengukur resistansi adalah untuk mengetahui kondisi suatu komponen dalam keadaan rusak atau baik, serta untuk menentukan berapakah besar nilai Resistansinya.

Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna : coklat, hitam, merah dan toleransi emas artinya resistor tersebut mempunyai nilai resistansi sebesar 1000 ohm dengan toleransi 5%, maksudnya resistor tersebut masih dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih diantara +/- 5% dari 1000 ohm, atau antara 950 sampai 1050 ohm.

Cara mengukurnya sebagai berikut :

1.Atur selector switch pada posisi ohm
2.Pilih batas ukur (range) apakah : x1, x10, x100, atau x1000 (sesuaikan dengan nilai resistor)
3.Terlebih dahulu, hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak kearah kekanan dan dapat diatur supaya menunjukkan pada skala maksimum dengan memutar tombol Zero Adjust, maksudnya agar pembacaan meter dapat / sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
4.Mulailah mengukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada ke dua kaki resistor secara pararel, dengan mengabaikan warna kabel..
5.Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti, dan kalikan pembacaan dengan batas ukur. Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur menggunakan x 100, maka nilai resistor tersebut adalam 1000 ohm.

OSCILLOSCOPE










Oscilloscope adalah alat untuk mengukur dan melihat gelombang frekuensi dan tegangan dari suatu obyek pengukuran. Ada beberapa tombol yang perlu diperhatikan :

ILLUMINATION : Lampu Latar belakang
FOCUS : Untuk mengatur ketajaman gambar
POSITION : Untuk mengatur posisi gambar
VOLTS/DIV : Mengatur besaran tegangan dalam satu kotak(DIV)
TIME/DIV : Mengatur besaran waktu dalam satu kotak(DIV)
TRIGGER : Untuk memberhentikan/menset tampilan agar terlihat

Hubungan antara TIME (Waktu) dan Frekuensi (Gelombang) :

F= _1_ F = Frekuensi (Hz)
T T = Time (s) s = second(detik)

1 KHz = 1 Kilo Hertz = 1000 Hz
1 Mhz = 1 Mega Hertz = 1000 Khz = 1.000.000 Hz

1 mS = 0,001 S = 1 Khz
1 µS = 0,000001 S = 1 Mhz

Kalo pake Oscilloscope setel ke DC kalo mo ngukur Tegangan Batt, Power SUpply, dan teg. searah lainnya. Tapi kalo mo ngukur tegangan PLN, gelombang frekuensi pada HP spt Gelombang sinus, gigi gergaji pakai yg AC.

Probe Tester setel saja ke 1 X.
Saya pake Oscilloscope ada 6 Buah. yg di gbr 40 Mhz udah lama pakenya jadi udah butut, tapi masih akurat karena merk LEADER dari Jerman. Yg lain merk Kenwood dari Japan, Goodwill dari Taiwan dan CALTEX dari Zhong Quo.

Sebelum dipake, dikalibrasi dulu tusuk probe di lobang CAL. Lubang CAL ini akan mengeluarkan Teg 1Vpp dan frekuensi 1 Khz.
Setel Volt/DIV pd 0,5 Volt dan Time/Div pd 1ms (karena 1Khz = 1/1ms)
Hasil yg bagus akan terbentuk gelombang linear (berbentuk kotak2). perhatikan tinggi gelombang harus sebanyak 2 kotak(DIV) karena 1V=0,5 x2 DIV. dan Frekuensi gelombang (Puncak dan lembah) harus sebanyak 1 kotak. (karena 1/1ms x 1 DIV = 1 Khz).
Time/DIV dan Volt/DIV dpt dipindah2 setelannya sehingga gelombang tsb berubah ukurannya.
Jika gbr tdk sesuai dpt di trigger pake tombol trigger.

Posisi tombol CAL VOLT/DIV dan CAL Time/DIV pd posisi mentok ke kanan.

Jika ingin mengukur Crystal 13 atau 26 Mhz TIME/DIV mentokkin ke kanan. VOLT/DIV +- pakai 0,2 atau 0,5V atau atur yg sesuai.

PCB diberikan tegangan dari Power Supply. Lalu probe tempelkan pd Kaki Output 26 Mhz Crystal dan tekan saklar, maka akan terbentuk gelombang sinus RF CLock tsb.

Utk mengukur RXI/Q (gunanya menentukan kerusakan ada pd bagian RF atau bagian Baseband)

Tempelkan pd testing Point RX I/Q akan muncul gelombang tinggi lalu menukik seperti perosotan. Aturt gbr agar hasilnya jelas dgn memutar2 tombol Time/Div dan Volt/div sampai cocok.

Utk mengukur gelombang frekuensi operator butuh :
Signal generator
Test BOX
Oscilloscope + frequency Counter
atau Spectrum Analyzer
Dan s/w Wintesla DCT3 atau Phoenix DCT4 utk mengunci gelombang RX/TX

Saat kita mau Kalibrasi, kita Stel ke DC atau AC yah, Kalau lobang Cal saya 0,5 Volt dan untuk setel Volt/Div dan Time/Div cocoknya diangkat berapa.

2. Untuk mengukur frekuesi, kita apa harus perlu :
signal generator ( Alat ini apa wajib atau gimana, apa alat ini ganti HP bisa, untuk sebagai signal generator )
Test Box (udah ada)
Oscilloscope+Frekwensi Counter (udah ada)
S/W Wintesla DCT3 atau Phonix DCT4 ( ini software dipakai untuk apa yah, Apa cuma untuk tuning signal kayak di Software diego atau flasher PBB.

1. karena teg. 0,5 Vpp ya jelas setel ke AC donnnk (pp=teg. bolak balik)
kalo Output CAL=0,5V ya biar gbrnya bagus setel saja Volt/DIv=0,1V. nanti hasil vertikalnya harus ada 5 kotak.
dan output CAL=1Khz (ingat 1 Khz >< 1mS) ya setel aja Time/Div misalnya=0,2mS nanti horizontalnya gbr puncak & lembah (Peak&Valley)harus ada 5 kotak. Kalo diset 0,5mS, peak&valleynya ya 2 kotak

2. Signal generator untuk menggantikan signal dari operator ditempel ke connector antenna diset +-947 Mhz.
S/W WIntesla/Phoenix ini diset utk mengunci gelombang yg masuk dari RF Generator. Sehingga dpt diukur besaran gelombangnya.
Tapi alat2 ini biasanya utk mengukur signal problem saja. Pendeteksian jadi mudah.

KISAH SEPOTONG KUE !

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya.Dalam keasyikannya ,ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.

Wanita itupun sempat berpikir: "Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!“.
Setiap ia  mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu.Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan  membaginya dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani  sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal.Ia menghela napas lega saat  penerbangannya diumumkan.

Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih".Ia naik pesawat dan duduk  di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia  merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, di  depan matanya !!! Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue  tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia  tersandar sedih.Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu
terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.Kita sering  berprasangka dan melihat orang lain dengankacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.
Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran Padahal

Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.

Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau  gagasan orang lain .
Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.

LIMA POINT PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM

Bunda, apakah ilmumu hari ini? Sudahkah kau siapkan dirimu untuk masa depan anak-anakmu? Bunda, apakah kau sudah menyediakan tahta untuk tempat kembali anakmu? Di negeri yang Sebenarnya. Di Negeri Abadi? Bunda, mari kita mengukir masa depan anak-anak kita. Bunda, mari persiapkan diri kita untuk itu.
Hal pertama Bunda, tahukah dikau bahwa kesuksesan adalah cita-cita yang panjang dengan titik akhir di Negeri Abadi? Belumlah sukses jika anakmu menyandang gelar atau jabatan yang tertinggi, atau mengumpulkan kekayaan terbanyak. Belum Bunda, bahkan sebenarnya itu semua tak sepenting nilai ketaqwaan. Mungkin itu semua hanyalah jalan menuju ke Kesuksesan Sejati. Atau bahkan, bisa jadi, itu semua malah menjadi penghalang Kesuksesan Sejati.
Gusti Allah Yang Maha Mencipta Berkata dalam KitabNya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS 3:185)
Begitulah Bunda, hidup ini hanya kesenangan yang menipu, maka janganlah tertipu dengan tolok ukur yang semu. Pancangkanlah cita-cita untuk anak-anakmu di Negeri Abadi, ajarkanlah mereka tentang cita-cita ini. Bolehlah mereka memiliki beragam cita-cita dunia, namun janganlah sampai ada yang tak mau punya cita-cita Akhirat.
Kedua, setelah memancangkan cita-cita untuk anak-anakmu, maka cobalah memulai memahami anak-anakmu. Ada dua hal yang perlu kau amati:
Pertama, amati sifat-sifat khasnya masing-masing. Tidak ada dua manusia yang sama serupa seluruhnya. Tiap manusia unik. Pahamii keunikan masing-masing, dan hormati keunikan pemberian Allah SWT.
Yang kedua, fahami di tahap apa saat ini si anak berada. Allah SWT mengkodratkan segala sesuatu sesuai tahapan atau prosesnya.
Anak-anak yang merupakan amanah pada kita ini, juga dibesarkan dengan tahapan-tahapan.
Tahapan sebelum kelahirannya merupakan alam arwah. Di tahap ini kita mulai mendidiknya dengan kita sendiri menjalankan ibadah, amal ketaatan pada Allah dan juga dengan selalu menjaga hati dan badan kita secara prima. Itulah kebaikan-kebaikan dan pendidikan pertama kita pada buah hati kita.
Pendidikan anak dalam Islam, menurut Sahabat Ali bin Abitahalib ra, dapat dibagi menjadi 3 tahapan/ penggolongan

1. Tahap BERMAIN(“la-ibuhum”/ajaklah mereka bermain),dari lahir sampai kira-kira 7 tahun.
2. Tahap PENANAMAN DISIPLIN (“addibuhum”/ajarilah mereka adab) dari kira-kira 7 tahun sampai 14 tahun.
3. Tahap KEMITRAAN (“roofiquhum”/jadikanlah mereka sebagai sahabat) kira-kira mulai 14 tahun ke atas.

Ketiga tahapan pendidikan ini mempunyai karakteristik pendekatan yang berbeda sesuai dengan perkembangan kepribadian anak yang sehat. Begitulah kita coba memperlakukan mereka sesuai dengan sifat-sifatnya dan tahapan hidupnya.
Hal ketiga adalah memilih metode pendidikan. Setidaknya, dalam buku dua orang pemikir Islam, yaitu Muhammad Quthb (Manhaj Tarbiyah Islamiyah) dan Abdullah Nasih ’Ulwan (Tarbiyatul Aulad fil Islam), ada lima Metode Pendidikan dalam Islam.
Yang pertama adalah melalui Keteladanan atau Qudwah, yang kedua adalah dengan Pembiasaan atau Aadah, yang ketiga adalah melalui Pemberian Nasehat atau Mau’izhoh, yang keempat dengan melaksanakan Mekanisme Kontrol atau Mulahazhoh, sedangkan yang terakhir dan merupakan pengaman hasil pendidikan adalah Metode Pendidikan melalui Sistem sangsi atau Uqubah.
Bunda, jangan tinggalkan satu-pun dari ke lima metode tersebut, meskipun yang terpenting adalah Keteladanan (sebagai metode yang paling efektif).
Setelah bicara Metode, ke empat adalah Isi Pendidikan itu sendiri. Hal-hal apa saja yang perlu kita berikan kepada mereka, sebagai amanah dari Allah SWT.
Setidak-tidaknya ada 7 bidang. Ketujuh Bidang Tarbiyah Islamiyah tersebut adalah: (1) Pendidikan Keimanan (2) Pendidikan Akhlaq (3) Pendidikan Fikroh/ Pemikiran (4) Pendidikan Fisik (5) Pendidikan Sosial (6) Pendidikan Kejiwaan/ Kepribadian (7) Pendidikan Kejenisan (sexual education). Hendaknya semua kita pelajari dan ajarkan kepada mereka.

Ke lima, kira-kira gambaran pribadi seperti apakah yang kita harapkan akan muncul pada diri anak-anak kita setelah hal-hal di atas kita lakukan? Mudah-mudahan seperti yang ada dalam sepuluh poin target pendidikan Islam ini:
Selamat aqidahnya, Benar ibadahnya, Kokoh akhlaqnya, Mempunyai kemampuan untuk mempunyai penghasilan, Jernih pemahamannya, Kuat jasmaninya, Dapat melawan hawa nafsunya sendiri, Teratur urusan-urusannya, Dapat menjaga waktu, Berguna bagi orang lain.
Insya Allah, Dia Akan Mengganjar kita dengan pahala terbaik, sesuai jerih payah kita, dan Semoga kita kelak bersama dikumpulkan di Negeri Abadi. Amin. Wallahua’lam, (SAN)
Catatan:
- Lima Poin Pendidikan Anak: -1.Paradigma sukses-2.Mengenal Tahapan dan Sifat-3.Metode-4.Isi-5.Target.
- Buku Muhammad Quthb (Manhaj Tarbiyah Islamiyah) diterjemahkan dengan judul “Sistem Pendidikan Islam” terbitan Al-Ma’arif Bandung, dan buku Abdullah Nasih ’Ulwan (Tarbiyatul Aulad fil Islam) diterjemahkan dengan judul Pendidikan Anak Dalam Islam.

Selasa, 16 Desember 2008

PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN ELEKTRONIKA KERJASAMA ANTARA SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI DENGAN KANTOR SOSIAL TENAGA KERJA KOTA SUKABUMI TAHUN 2006









BAB 1
PENDAHULUAN


1.LATAR BELAKANG.

Belajar merupakan suatu kebutuhan manusia untuk meningkatkan pengetahuan , sikap dan keterampilan. Dengan demikian proses pemupukan latihan, tujuan dan pengalaman belajar di butuhkan selama manusia masih hidup. Rasanya tanpa belajar setiap manusia akan mengalami berbagai kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang senantiasa berubah sesuai dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih.

Berangkat dari latar belakang diatas. SMK NEGERI 1 KOTA SUKABUMI bekerjasama dengan KANTOR SOSIAL TENAGA KERJA KOTA SUKABUMI, mengadakan Pelatihan Keterampilan Elektronika, bagi Pemuda-Pemudi Warga Kota Sukabumi, (khususnya bagi meraka yang akan bekerja mandiri, dibidang Service Elektronika).


2.TUJUAN

Tujuan Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektronika, kerjasama antara SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dengan Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi ini adalah untuk membantu Pemuda-Pemudi Warga Kota Sukabumi, dengan latar belakang pendidikan minimal setingkat SLTP, untuk mendapatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan tentang Elektronika, yang dapat digunakan sebagai bekal untuk bekerja mandiri (membuka Service) atau untuk bekerja ditempat/di perusahaan yang berbasiskan Elektronika.


3.SASARAN

Sasaran dari Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektronika ini adalah seluruh Pemuda- Pemudi Warga Kota Sukabumi yang membutuhkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang Elektronika, melalui proses pendaftaran dan seleksi yang dilaksanakan oleh Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi.


4.WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN.

Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektronika, kerjasama antara SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dengan Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi ini, dilaksanakan mulai dari tanggal 18 bulan Juli sampai dengan tanggal 05 bulan September tahun 2006.
Tempat pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektronika di Program Keahlian Teknik Audio Video, SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, Jln Kabandungan No. 90 Sukabumi.


PROGRAM

Kegiatan Pelatihah Ketrampilan Elektronika dilaksanakan pada :

Mulai :Jum;at 18 Juli 2006
Waktu : 13.30 s.d selesai
Tempat : Ruang Praktek Teknik Audio – Video

Selesai :Jum;at 05 September 2006
Waktu : 13.30 s.d selesai
Tempat : Ruang Praktek Teknik Audio – Video


Catatan :
Dilaksanakan 3 hari dalam satu minggu, yaitu :
Hari Senin, Kamis dan Sabtu


BAB II
PELAKSANAAN

Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektronika kerjasama SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dengan Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi, melalui beberapa tahap, yaitu ;
1. Pembicaraan awal antara Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi dengan SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.
2. Pengamatan/Observasi tempat pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektronika.
3. Pembuatan Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektonika antara SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dengan Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi.
4. Sumber dana pelaksanaan kegiatan Pelatihan Keterampilan Elektronika, sepenuh nya merupakan tanggungjawab Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi.
5. Pembukaan pelaksanaan kegiatan Pelatihan Keterampilan Elektronika, dilaksanakan di Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi.
6. Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Keterampilan Elektronika, dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi pada Program Keahlian Teknik Audio Video, dari tanggal xx bulan 18 Juli sampai dengan tanggal 05 bulan September 2006.
7. Penutupan kegiatan pelaksanan Pelatihan Keterampilan Elektronika, dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Sukabumi.

Perjanjian kerjasama Pelatihan Keterampilan Elektronika antara SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dengan Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi, berlaku mulai dari pembu kaan pelaksanaan kegiatan sampai penutupan pelaksanaan kegiatan pelatihan.

Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Keterampilan Elektronika, sepenuhnya dilakukan oleh Program Keahlian Teknik Audio Video, SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, dengan melibat kan seluruh warga Program Keahlian (Guru/Instruktur, Toolman dan Siswa).

Selama pelaksanaan kegiatan Pelatihan Keterampilan Elektronika berlangsung, tata tertib
bagi peserta pelatihan keterampilan adalah sama dengan tata tertib siswa yang berlaku.

Materi untuk peserta Pelatihan Keterampilan Elektonika di susun oleh Program Keahlian Audio Video dan diketahui oleh pihak Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi.

Hasil praktek peserta Pelatihan berupa : Rangakaian Catu Daya, Tone Control Mono dan Power Speaker Aktif serta peralatan service (Solder, Penyedot Timah, Multimeter, manual book) menjadi hak milik peserta pelatihan.

Evaluasi pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Elektronika, dilakukan oleh Program Keahlian Teknik Audio Video melalui Test pembuatan dan pengukuran rangakian Power Speaker Aktif LA 4440.


BAB III
PENUTUP

Melalui Pelatihan Keterampilan Elektronika, bagi Pemuda-Pemudi warga Kota Sukabumi akan diharapkan membantu Pemerintah dalam memecahkan masalah sosial dan tenaga kerja, khususnya bagi mereka yang ingin bekerja mandiri.

Demikian Program Pelatihan Keterampilan Elaktronika ini dibuat antara SMK Negeri 1 Kota Sukabumi dengan Kantor Sosial Tenaga Kerja Kota Sukabumi, agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

TEKNIK AUDIO VIDEO




Dunia Industri dan Bisnis yang berkembang pesat menuntut tersedianya tenaga terampil dan Profesional disegala bidang. Tujuan Program Keahlian Teknik Audio Video adalah untuk dapat memenuhi kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Industri manufaktur dan jasa, yang berupa Tenaga kerja yang terampil dan Profesional, Tujuan itu secara umum mengacu pada isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

1.Dalam program keahlian teknik audio video agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri serta tenagakerja tingkat menengah.

2.Dalam memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap professional dalam program keahlian audio video


TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN AUDIO-VIDEO
1.Menyelenggrakan sistim pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos kerja tinggi.
2.Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi yang trampil di bidang audio-vidio
3.Mendidik tenaga kerja yang disiplin mempunyai lolalitas yang tinggi.
4.Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional maupun global.
5.Menciptakan tenaga yang mampu berwirausaha.
6.Mendidik tenaga trampil yang mampu menciptakan lapangan kerja.
7.Mengembangkan unit produksi yang profesional.
8.Unit produksi sebagai tempat pelatihan untuk mencetak tenaga kerja yang mandiri.
9.Menciptakan tenaga kerja yang trampil sesuai dengan kompetensi audio-vidio yang dibutuhkan di du/di
10.Menyalurkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan du/di.
Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik Audio Video adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan kedisiplinan yang tinggi serta sikap kompeten:

Adapun materi Kompetensi Produktif yang dipelajari : 

1. Menguasai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Menguasai Teori Dasar Elektronika
3. Menggunakan Alat/Instrumen bantu untuk Keperluan Pengukuran/Pengujian 
4. Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
5. Menguasai Elektronika Dasar Terapan
6. Mengoperasikan Peralatan Audio & Video 
7. Menguasai Elektronika Digital dan Komputer 
8. Ketrampilan Dasar Perbengkelan
9. Merawat Peralatan Audio & Video
10. Menginstalasi Sistim Audio Video
11. Menerapkan Peralatan Elektronik Audio Video
12. Melakukan Troubleshooting Peralatan Elektronik
13. Memperbaiki /Reparasi Power Supply Kecil (Adaptor Dinding)  
14. Mereparasi Power Supply pada Produk Elektronika
15. Memperbaiki /Reparasi Amplifier (Sistem Penguat Suara)
16. Memperbaiki /Reparasi Radio  
17. Memperbaiki /Reparasi Tape Recorder
18. Memperbaiki/Reparasi Televisi
19. Memperbaiki/Reparasi VCD/DVD 
20. Mereparasi Monitor Komputer
21. Mereparasi Remote Control
22. Mereparasi CD Player 
23. Memperbaiki Kerusakan atau Gangguan Peralatan Elektronik Game Komersial

DAFTAR STAF DAN PENGAJAR TEKNIK AUDIO VIDEO :

1.Budi Kamayangan, S.Pd
2.Asep Ma'mun Setian, S.Pd
3.Drs. Agusti
4.Kasmadi
5.Samu Sabarudin
6.Drs.Dedih Mulyana
7.Drs.Sabaur Ahmad
8.Drs.Agustian Budiwana
9.Sofian Istianto,S.Pd
10.Aceng Ibarsyah,S.Pd
11.Erna Yunita
12.syapei